25 April 2012

I love their music. the member is the value added

saat ini gue lagi denger salah satu lagu dari album terbaru stereomantic yang bisa didownload gratis disini dan  satu lagu juga dari album pertama the trees and the wild.

sejak kapan suka stereomantic? 
lupa tepatnya kapan. yang gue inget, gue suka banget nonton vidio klip Takut waktu lagi jaman2nya training di Agri FM. desember 06 mungkin (!?)

kalau the trees and the wild?
pertama nonton di langit musik 2011. jatuh cinta seketika sama perpaduan distorsi gitar elektrik, gitar kopong, suara seram-seksi-mendayu back voc dan suara rendah-resah-pasrah gitar vocal. suara drum-set, single-drum dan bass -nya pun gak kalah mengguncang menjadi satu kesatuan magis dalam Our Roots. 
cuma orang budeg yang gak akan ternganga atas aksi panggung mereka malam itu. dan gue adalah salah satu orang yang jadi lebih dari ternganga. dari yang gak-tau-siapa-mereka, jadi orang yang langsung-jatuh-cinta-pada-pertemuan-pertama. bahkan gue sampe lupa kalo lagi patah hati. fenomenal lah pokoknya indescribable!

kenapa ditulis lagi sekarang?
karena saat ini kepala gue rasanya penuh. kalau dulu setiap suntuk, gue denger Fix You - Coldplay dan kemudian jadi tenang. saat ini lagu andalan penenang jiwa adalah Senandung - Stereomantic atau Kata - The Trees and The Wild. sebagaimana pentingnya lagu pembuka, lagu penutup dalam setiap album juga gak boleh kalah dahsyat. dan dua lagu andalan penenang jiwa yang gue sebutin di atas adalah lagu penutup masing2 album dari artis ybs. 

trus sekarang suntuk kenapa cu?
hmm.. mungkin tepatnya bukan suntuk juga. tapi kaya gak-nyangka-aja. rasanya gue udah baik banget sama orang dan gak pernah usil sama urusan orang lain. memang gue belom bisa jadi pemberi solusi yang baik, tapi gue selalu berusaha untuk jadi pendengar yang baik. karena gue percaya, kadang seseorang gak butuh solusi atas segala keluhannya. kadang dia cuma perlu didengar. dia cuma perlu teryakinkan bahwa dia gak sendiri. dia punya temen yang selalu bisa jadi tempat sampah dadakan, setiap saat, kapan pun dia butuh. dan salah satu yang selama ini gue-pikir-temen ternyata gak bisa menerima ini. 

trus kenapa sampe suntuk gara2 ini? penting gitu dia?
yaa.. penting gak penting sih. mungkin gue-nya aja yang terlalu perasa, terlalu sensitif atau bahkan lebay. tapi kesimpulan yang gue dapet atas omongan seseorang yang gue-pikir-teman ini tentang orang lain adalah "ternyata menjadi menyenangkan menurut kita, belom tentu juga menyenangkan bagi orang lain" dan "kenapa harus pusing hanya karena anggapan orang lain? mungkin karena kita masih sadar bahwa kita adalah makhluk sosial"

jadi agak apatis. oh bukan, bukan! kayanya gue cuma perlu menyadarkan diri aja, bahwa gak semua spesies teman ber-genre sama dengan seseorang yang gue-pikir-teman ini. banyak juga kok yang tulus. yang suka  komplain terhadap apa yang gak disukai dari diri kita, tapi gak pernah marah dan selalu bersedia menerima apa adanya. dan satu lagi, gak semua yang bukan teman adalah benar bukan teman. mungkin karena belom kenal deket aja. 

dan sebagaimana cinta, pertemanan pun disertai perasaan. hati yang memilih. seseorang untuk dicinta atau seseorang untuk berteman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar