20 Mei 2010

Musik, Selera Pasar dan Seni

Saya pribadi bersyukur saat ini indie label sudah bisa dikatakan megang. Dengan kata lain, sudah mulai diakui keberadaannya di belantika musik Indonesia. Tidak seperti dulu, dimana band-band indie hanya bisa manggung di acara-acara kampus atau sekolah saja.

Band-band indie yang memang memulai debut dengan merintis sendiri dari bawah dan punya kualitas setara untuk berada di posisi puncak, perlahan naik. Walau penikmatnya saat ini juga masih tersegmen-segmen dan terpisah-pisah, berita baiknya sekarang mereka sudah bisa memberikan angin segar dalam dunia permusikan di Indonesia dengan menggunakan media massa sebagai perantara. Baik melalui tv, radio atau internet.

Mengacu pada kekesalan khalayak karena band idolanya yang tidak bermutu kemudian menjadi bulan-bulanan makian oleh penikmat musik, menurut saya hal itu wajar dilakukan oleh pencinta seni, dalam hal ini musik. Bagi orang-orang yang menghargai karya seni, sangat mengesalkan untuk melihat sesuatu yang tidak berkualitas dielu-elukan sementara musik bagus malah tenggelam di bawahnya. Sehingga hanya bisa dinikmati oleh segelintir khalayak, yang -untungnya- cerdas. Itu sama saja dengan pembodohan massal, seperti yang sudah dilakukan oleh televisi melalui program reality show berskenario atau sinetron yang dengan sengaja menggunakan artis berkualitas wajah tinggi namun bekualitas akting rendah, untuk menjerat pengiklan. Secara tidak langsung, major label telah menyeragamkan selera musik khalayak. Dan sialnya keseragaman itu dilekatkan pada sesuatu yang -maaf- jelek.

SENI
Ya! Mungkin kata itu yang terlupakan oleh major label saat ini. Bahwa fungsi musik sebagai sebuah karya seni sudah terlupakan. Atau dengan sengaja dilupakan!? Sehingga musik hanya digunakan sebagai alat untuk meraup keuntungan dengan memajang band tidak bermutu yang kebetulan memiliki banyak penggemar di estalase perusahaan. Atau dengan kata lain, menggunakan "selera pasar" sebagai alasan.

Bersyukurlah jika kita bukan termasuk salah satu penikmat yang diseragamkan major label ke dalam alasan "selera pasar" tersebut. Karena dengan demikian, kita masih bisa menikmati seni yang disuguhkan pemusik tanah air yang mengedepankan musikalitas yang mereka miliki.

Salute untuk semua band-band berkualitas yang ada di tanah air Indonesia, yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu. Terus berkarya dan obati telinga khalayak yang mungkin sudah sakit karena ulah major label tersebut.


[Bogor, 281208]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar